About

Information

Kamis, 28 Maret 2013

Pengakses Pornografi Remaja di Indonesia Memprihatinkan

Kamis, 28 Maret 2013 - 15:29:08 WIB
Pengakses Pornografi Remaja di Indonesia Memprihatinkan
Diposting oleh : Administrator

Komhukum (Bekasi) - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga Jawa Barat Netty Heryawan mengaku prihatin dengan tingginya angka pengakses konten pornografi dari kalangan remaja di bawah umur.

"Data yang dirilis Kementerian Komunikasi dan Informasi memperlihatkan kenyataan bahwa Indonesia merupakan negara peringkat ke-3 dunia dalam hal pengaksesan konten pornografi," ujar Netty di Bekasi, Kamis (28/03).

Ironisnya, kata dia, 80 persen dari pengakses konten pornografi itu ialah remaja usia 15-17 tahun.

"Bahkan 90 persen dari jumlah tersebut mengaksesnya di tengah alasan mencari tugas sekolah. Data tersebut juga memperlihatkan, usia termuda anak yang mengakses konten pornografi ialah 11 tahun," kata isteri Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan itu.

Menurut dia, peringkat Indonesia dalam akses konten pornografi terus meningkat setiap tahunnya. Jika pada tahun 2005, Indonesia berada di peringkat ke-7, dua tahun berselang posisi Indonesia telah berada di peringkat ke-5 sebagai pengguna terbanyak.

"Kemudian di tahun 2009, posisinya kembali naik ke peringkat ke-3. Data terbaru tahun 2012, memang belum dirilis, tapi gambaran ini sudah cukup mengkhawatirkan dan sudah seharusnya kita hentikan," katanya.

Netty menilai peran ibu rumah tangga sangat dibutuhkan dalam melindungi bahaya pornografi bagi anak.

"Ibu rumah tangga dewasa ini harus memberikan pendampingan lebih kepada keluarga, terutama pada anak-anaknya yang belum beranjak dewasa. Pendampingan tersebut dibutuhkan untuk melindungi ancaman bahaya pornografi yang semakin meluas," katanya.

Menurut dia, orang tua harus mampu mengawasi konten-konten yang diakses anaknya saat membuka internet. Bila perlu pendampingan dilakukan langsung saat anak berkoneksi dengan internet.

"Tugas berat itu ada di tangan seorang ibu selain juga membutuhkan peranan ayah. Oleh karena itu, saya kembali imbau kepada para penggerak PKK untuk tak lupa menjalankan peran penting ini sembari menyampaikan ajakan serupa pada ibu-ibu lain di lingkungannya," katanya. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar