About

Information

Jumat, 15 Maret 2013

Belum Adanya Revisi Target Pertumbuhan

Jumat, 15 Maret 2013 - 01:26:07 WIB
Belum Adanya Revisi Target Pertumbuhan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 


Komhukum (Jakarta) - Menteri Keuangan, Agus Martowardojo mengatakan pemerintah masih berupaya untuk menjaga target pertumbuhan ekonomi 2013 yang ditetapkan 6,6-6,8 persen dan belum memiliki rencana untuk mengubah asumsi tersebut. "Belum, kita masih belum ada revisi," ujarnya di Jakarta, Kamis (14/03).

Agus mengatakan seluruh asumsi makro berada dalam pantauan pemerintah dengan mempertimbangkan faktor eksternal dan internal, namun saat ini belum ada tindakan untuk melakukan revisi serta mengajukan APBN-Perubahan. "Sekarang baru awal tahun, tentu kita harus meyakini pelaksanaan APBN-Perubahan itu harus didukung oleh UU dan aturan yang berlaku. Jadi hal ini masih dikaji di pemerintah," ujarnya.

Menurut Agus, fokus pemerintah saat ini adalah menyiapkan anggaran belanja negara untuk tahun depan, sebagai persiapan pelaksanaan program yang telah tercantum dalam rencana kerja pemerintah 2014.

Sebelumnya, pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Bambang Brodjonegoro mengatakan pemerintah masih fokus pada tujuan awal untuk mempertahankan asumsi pertumbuhan pada 2013 dengan melakukan kebijakan untuk menjaga fiskal.

"Kita harusnya masih bisa ekstra `effort`. Kalau kita melakukan kebijakan, disamping berharap kondisi global membaik, sekarang masih di tataran 6,6-6,8 persen," ujarnya. Bambang menambahkan, saat ini telah ada perhitungan untuk mengantisipasi semua kemungkinan terburuk yang dapat melemahkan pertumbuhan ekonomi, seperti kondisi global yang belum sepenuhnya membaik.

Namun, ia mengharapkan situasi perekonomian di AS dan Eropa tidak makin memburuk, dan kinerja konsumsi domestik serta investasi masih memadai sehingga dapat menjadi penopang pertumbuhan ekonomi pada tahun ini. "Kita sudah menghitung `downside risk` yang terjelek. Tapi sebagai pemerintah tidak boleh melihat kondisi terjelek. Kita fokus pada tujuan awal," katanya.

Dalam laporan OECD terbaru, konsumsi domestik dan investasi dalam bidang infrastruktur dapat menjadi pendukung utama pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia Tenggara, termasuk Indonesia yang memiliki ketahanan ekonomi baik. Tetapi, pertumbuhan ekonomi Indonesia 2013 diprediksi masih stagnan seperti tahun lalu, seperti Malaysia. Kondisi tersebut lebih baik dari ekonomi Singapura, India dan China yang mengalami kelesuan. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar