About

Information

Jumat, 15 Maret 2013

Mendag Rencanakan Impor Bawang Satu Atap

Jumat, 15 Maret 2013 - 01:24:46 WIB
Mendag Rencanakan Impor Bawang Satu Atap
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 


Komhukum (Jakarta) - Menteri Perdagangan (Mendag), Gita Wirjawan, mengatakan bahwa proses perizinan impor bawang akan dilakukan secara satu atap agar lebih cepat memberikan pasokan ke pasar sekaligus meredam kenaikan harga.

"Saya rasa semangat ke depannya adalah membuat satu atap proses perolehan rekomendasi, dan juga izin impor. Kalau sekarang kan ini ada izin impor dari Kemendag, tapi itu juga harus dipadu oleh perolehan rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian," ujarnya usai rapat terbatas bidang ekonomi di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (14/03).

Menurut dia, izin dan rekomendasi dari dua kementerian di satu sisi membuat impor bahan pangan bertele-tele. Di sisi lain, menurut dia, juga seringkali terjadi salah komunikasi antar-kedua kementerian tersebut, dan akibatknya justru merugikan masyarakat karena adanya barang-barang impor yang harus tertahan.

Ia mengemukakan, akan segera menuntaskan masalah komunikasi tersebut dengan Kementerian Pertanian. "Besok sepakat menuntaskan semuanya, dan kita menunggu Pak Menko balik dari luar kota besok sore. Setelah itu kita langsung paparkan supaya bisa direstui kita juga akan langsung update ke Bapak Presiden," katanya.

Ia menyatakan, saat ini masyarakat sangat sensitif dengan kenaikan harga yang sangat mencemaskan. "Oleh karena itu, kita ingin mengobati suasana mencemaskan," katanya. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka rapat itu sempat menegur menteri yang dinilai lambat mengatasi gejolak harga sejumlah komoditas pangan karena tidak segera mengambil langkah yang tepat dan konklusif.

"Saya belum melihat langkah yang serius dan nyata sehingga masalah itu bisa diatasi jajaran. Saya mendengar, seperti saling salahkan antara satu kementerian dan kementerian lainnya. Ini buruk. Segera atasi dan duduk bersama, bicara dengan daerah, dan kemudian stabilisasi dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada," demikian Presiden Yudhoyono. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar