About

Information

Jumat, 04 Januari 2013

Nasional, Jum'at 04 Januari 2013

Jumat, 04 Januari 2013 - 19:43:20 WIB
Anak Diduga Korban Pencabulan Masih Koma
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal

Komhukum (Jakarta) - Seorang anak yang diduga menjadi korban kekerasan seksual saat ini masih dalam kondisi kritis.


Menurut keterangan  dokter spesialis anak dr Emma Nurhaema di RSUP persahabatan tempat korban RS (11) dirawat menerangkan, korban yang masih duduk di sekolah dasar saat ini tengah dirawat di RS Persahabatan, Rawamangun, Jakarta Timur masih dalam kondisi koma.

"Saat ini keadaan RS masih koma, kami juga terpaksa memberikan alat bantu pernapasan kepada pasien," ujarnya di gedung Gria Puspa, lantai 2 yang didampingi pula oleh dr Mohamad Iqbal (Ketua Komite Medik), dr Neavy Sp An (Kepala ICU), dr Lucky (dokter kebidanan), Dr Tri Hesty (Direktur Medik dan Keperawatan RSUP Persahabatan), Jumat (4/01).

Ia menjelaskan bahwa selain ditemukan luka di kemaluan korban, di bagian otak juga ditemukan ada kelainan.

"Kami telah melakukan city scan dan menemukan ada kelainan pada otaknya, diduga itu merupakan inpeksi otak yang diduga sebagai pemicu terjadinya kejang," jelasnya.

Selain itu Neavy Sp AN, Kepala ICU memaparkan, saat ini keadaan RS sangat kriritis.

"Korban saat ini masih dalam kondisi kritis, kami tidak bisa memastikan sampai kapan keadaannya seperti itu. Kami akan berusaha semaksimal mungkin untuk keselamatannya," ujar Neavy.

Ia juga tidak berani menjelaskan bahwa korban merupakan korban dari kekerasan seksual.

"Kami belum dapat memastikan, lagi pula saat ini belum ada permintaan untuk dilakukan visum, nanti dapat dikonfirmasi ke pihak kepolisian," pungkasnya.

Sebelumnya korban yang masih duduk di sekolah dasar tersebut diduga menjadi korban pemerkosaan yang dilakukan di sekolahnya. Ketika orang tuanya memeriksakan anaknya ke Puskesmas, menurut dokter di sana RS terkena penyakit getah bening. 

Namun obat dari dokter di Puskesmas tidak membuat korban sembuh. Ketika dirujuk ke RS Persahabatan hari sabtu (29/12) lalu keaadaan korban telah tidak sadarkan diri dan kejang-kejang, dan saat pemeriksaan  diketahui vagina korban robek hingga ke dubur dan mengalami pembengkakan. (K-2/Shilma)


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Jumat, 04 Januari 2013 - 20:43:07 WIB
Saan: Pengganti Menpora Hak Prerogatif Presiden
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 



Komhukum (Jakarta) - Keputusan Presiden bahwa calon Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) adalah kader Partai Demokrat merupakan hak prerogatif Presiden dan Partai menghargai hal itu.

"Kami menghargai hak prerogatif Presiden, kalaupun Presiden sudah menetapkan dari Demokrat, memang sebelumnya Menpora juga dari Demokrat," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Saan Mustopa di Jakarta, Jumat (4/01).

Meskipun Presiden sudah menyatakan akan melantik Menpora yang baru dalam waktu dekat, Saan mengaku Partai Demokrat masih menunggu komando untuk menyiapkan kader.

"Demokrat dalam posisi yang pasif saja, menunggu Presiden apakah memberi kesempatan kembali kepada Partai Demokrat untuk mengirim kader terbaiknya menjadi Menpora," katanya.

Jumat pagi, Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina, memastikan bahwa kader Partai Demokrat akan menggantikan jabatan Andi Mallarangeng sebagai Menpora.

"Tentu karena yang keluar ini menteri dari Demokrat, untuk keadilan diisi kader dari Partai Demokrat. Siapa namanya, akan saya sampaikan kemudian," kata Presiden di sela-sela kunjungan mendadaknya di perkampungan nelayan Tanjung Pasir, Tangerang.

Setelah perombakan kabinet tahun 2012, perwakilan Partai Demokrat di Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ada lima orang, maka dari itu jumlah tersebut akan dipertahankan.

"Komposisi dan jumlah sudah ditetapkan, pos tertentu saya putuskan tidak diduduki dari menteri (perwakilan, red.) parpol dan ada pos yang diisi parpol. Komposisi masing-masing parpol sudah tahu. Dahulu Partai Demokrat mendapatkan perwakilan besar di Kabinet ada enam menteri dari Demokrat," kata Presiden.

Andi Mallarangeng mundur dari jabatan Menpora setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek Hambalang. (K-2/yan) 


-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 04 Januari 2013 - 20:59:10 WIB
Enam Pasangan Cagub NTT Periksa Kesehatan
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 



Komhukum (Kupang) - Sebanyak enam pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (4/01) pagi, menjalani pemeriksaan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. W.Z.Johanes Kupang.

Keenam pasangan calon itu adalah Frans Lebu Raya-Benny A Litelnoni (Frenly), yang diusung Koalisi Kebangsaan yang terdiri dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Keadilan Sejahterah (PKS) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Kemudian, Ibrahim Agustinus Medah-Emanuel Melkiades Laka Lena (Tunas) yang diusung Partai Golkar, Esthon Foenay-Paul Tallo yang diusung Partai Gerindra dan Partai Damai Sejahterah (PKS), Christian Rotok-Abraham Paul Liyanto (CristAL) dari jalur perseorangan.

Dua pasangan calon lainnya adalah Beni Kabur Harman-Welem Nope (BKH-Nope). Pasangan ini diusung Koalisi NTT Bangkit yang terdiri dari Partai Demokrat dan tujuh parpol lainnya dan pasangan Beni Bosu-Mel Adoe (BBM) yang diusung 15 partai politik non seat dalam Koalisi Kebhinekaan.

Ketua Komisi Pemilihan Umum Provinsi Nusa Tenggara Timur Jhon Depa mengatakan, pasangan calon yang melakukan pemeriksaan kesehatan adalah yang telah mendaftar dan lolos administrasi yang dievaluasi oleh Komisi Pemilihan Umum.

Dia mengatakan, sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan KPU NTT, enam pasangan calon akan menjalani pemeriksaan kesehatan selama dua hari yakni Jumat dan Sabtu (4-5/01).

Menurut dia, jika memerlukan pemeriksaan lanjutan maka akan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2013, kata Depa.

Johanis Depa menjelaskan, pemeriksaan kesehatan itu sebagai syarat yang sangat penting sehingga akan dilakukan oleh tim dokter dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Untuk hasil pemeriksaan kesehatan tersebut, Johanis Depa mengatakan akan diserahkan oleh IDI paling lambat pada tanggal 7 atau 8 Januari 2013 ke KPU NTT. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar