About

Information

Jumat, 01 Maret 2013

Demokrat NTT Digoyang Kasus Benny Harman

Jumat, 01 Maret 2013 - 14:27:47 WIB
Demokrat NTT Digoyang Kasus Benny Harman
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Kupang) - Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur (NTT) mulai digoyang setelah kandidat Gubernur NTT periode 2013-2018 Benny Kabur Harman diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kamis (28/02) sebagai saksi dalam kasus simulator.

"Kami pasrah dengan situasi yang sedang dihadapi oleh mantan Ketua Komisi III DPR RI tersebut. Namun secara politik, kami (Partai Demokrat) tetap mendukung Benny Kabur Harman sebagai calon Gubernur NTT periode tahun 2013-2018," kata Sekretaris DPD Partai Demokrat NTT Jonathan Kana di Kupang, Jumat (1/03).

Ia menegaskan Partai Demokrat sudah mengusung Benny Kabur Harman sebagai kandidat Gubernur NTT periode tahun 2013-2018 berdampingan dengan Willem Nope sebagai wakilnya, sehingga apapun persoalan yang dihadapi partai tetap mendukungnya.

Kana mengaku mantan Ketua Komisi III DPR RI itu sudah dipanggil oleh KPK dan diperiksa sebagai saksi pada hari Kamis (28/02), terkait kasus simulator yang telah menjerat Irjen Pol Djoko Susilo sebagai tersangka.

"Kita akan tetap mendukung proses hukum dan terus berjuang dalam proses politik pemilihan gubernur dan wakil gubernur periode tahun 2013-2018 pada tanggal 18 Maret mendatang," katanya.

Meskipun Benny Kabur Harman masih dimintai keterangan sebagai saksi dalam kasus simulator, pemeriksaan yang dilakukan oleh KPK terhadap kandidat Gubernur NTT dari Partai Demokrat itu sudah memberi nilai negatif terhadap pencitraan politik partai.

Posisi Partai Demokrat terasa mulai meredup setelah Anas Urbaningrum mengundurkan diri dari posisi Ketua Umum Partai Demokrat. Ia mundur setelah dinyatakan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus Hambalang.

Nama Benny Kabur Harman ikut terseret dalam kasus tersebut, sehingga menuntut Partai Demokrat NTT harus bekerja ekstra keras untuk memulihkan nama baik kandidatnya dari hingar-bingar rumor politik itu.

Kana dengan tegas mengatakan bahwa kasus Anas Urbaningrum dan Benny Kabur Harham tidak akan berpengaruh dalam pemilihan Gubernur NTT yang sedang berproses dan saat ini sudah memasuki masa kampanye.

"Seluruh kader dan simpatisan partai pendukung kandidat tersebut, akan tetap solid untuk memperjuangkan kemenangan paket Benny Kabur Harman-Willem Nope (BKH-Nope) dalam Pemilu Gubernur NTT yang akan berlangsung pada tanggal 18 Maret 2013," ujarnya.

Di tempat terpisah ketua tim pemenangan paket BKH-Nope, Rikardus Wawo mengatakan Benny Kabur Harman sangat kooperatif dengan penuntasan masalah korupsi. Bahkan katanya, Benny Kabur Harman telah bersedia memenuhi panggilan KPK untuk diperiksa sebagai saksi dalam kasus simulator tersebut.

"BKH sudah memberikan keterangan kepada KPK dalam kapasitasnya sebagai mantan Ketua Komisi III DPR RI. Bagi kami, masalah ini tidak berpengaruh pada proses Pemilu Gubernur NTT yang sedang berlangsung saat ini," ujarnya.

Selain Benny Kabur Harman, tiga anggota DPR RI lainnya yang diperiksa dalam kasus yang sama adalah Azis Syamsuddin, Bambang Soesatyo, dan Herman Heri.

Kasus simulator SIM yang melibatkan Djoko Susilo terus dikembangkan oleh KPK.

Djoko diduga mengatur agar PT. Citra Mandiri Metalindo Abadi memenangi proyek simulator, dengan kerugian negara sekitar Rp. 100 miliar dari total nilai proyek Rp. 196,8 miliar.

Dalam dokumen proyek, harga simulator sepeda motor adalah Rp. 77,79 juta per unit, sedangkan simulator mobil Rp. 256,142 juta per unit.

Kenyataannya, dalam dokumen perjanjian pembelian barang dari Citra Mandiri dengan Inovasi Teknologi, harga per unit simulator sepeda motor hanya Rp. 42,8 juta, sementara simulator mobil Rp. 80 juta per unit. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar