About

Information

Jumat, 15 Maret 2013

Disinyalir SBY Pakai Prabowo Jajaki Pertarungan 2014

Jumat, 15 Maret 2013 - 09:36:39 WIB
Disinyalir SBY Pakai Prabowo Jajaki Pertarungan 2014
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Adanya pernyataan Sekretaris Kabinet Dipo Alam yang mengingatkan, capres dan cawapres yang memusuhi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) diperkirakan akan kalah dan menjadi pecundang, sebaliknya capres yang didukung SBY bakal jadi presiden periode mendatang.

Dari banyak pertemuan itu, disinyalir Pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Dewan Pertimbangan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto, pertemuan satu-satunya untuk kepentingan Pemilu 2014.

Menurut Pengamat politik dari Universitas Parahyangan, Asep Warlan Yusuf mengatakan, pertemuan yang digelar di Istana itu guna membahas krisis kepemimpinan jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. Menurutnya, SBY mencoba untuk merangkul semua kalangan termasuk Prabowo.

"Kita ini sedang krisis kepemimpinan. Sehingga presiden perlu memanggil seluruh tokoh untuk membahas kepemimpinan 2014 mendatang, bagaimana situasi kondisi di 2014," kata Asep, kepada Komhukum.com di Jakarta, Jumat (15/03)

Pasalnya, kata Asep, beberapa tokoh besar yang memiliki elektabilitas tinggi untuk maju di Pilpres 2014, tidak memiliki perahu atau parpol yang cukup kuat. Sedangkan seperti Prabowo, masih bisa di andalkan kapasitas dan loyalitasnya sesama alumni militer dan yang lainnya seperti Hatta Rajasa, Mahfud MD dan Aburizal Bakrie, loyalitasnya hanya sebatas lingkup kabinet.

Oleh sebab itu, kata Asep, Presiden SBY mencoba untuk merangkul beberapa tokoh yang dinilai layak untuk memimpin Indonesia kedepan. "Ada partai besar tapi tidak punya tokoh, ada tokoh besar tapi tidak punya partai besar. Seperti Prabowo partainya masih kurang, Hatta Rajasa di PAN, Ical di Golkar dan Mahfud MD yang tidak punya parpol. Fenomena itu yang membuat SBY khawatir," jelasnya.

Maka dari itu, Mantan aktivis mahasiswa dan Sekretaris Kabinet Dipo Alam juga optimistis, meski pada akhir tahun 2014 SBY tidak menjabat sebagai presiden lagi, dalam Pilpres 2014 SBY tetap memegang peranan penting sebagai salah satu faktor untuk menjadikan seseorang sebagai presiden atau sebagai "king maker".

”Saya yakin capres yang di-'endorse' SBY, langsung atau tidak langsung, akan jadi presiden pada periode mendatang. Saya titip pesan kepada yang berambisi jadi presiden, jangan memusuhi SBY. Jangan lakukan tindakan politik yang tidak cerdas karena capres yang tidak didukung SBY bakal kalah pada pilpres mendatang,” terangnya.

Karena itu, lanjutnya, salah besar kalau ada capres yang kerjanya cuma menjelek-jelekkan SBY dan kinerja pemerintahannya yang baik sejak 2004. Sementara itu, mantan Kepala Staf Umum TNI Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy mengatakan tujuh purnawirawan jenderal TNI Angkatan Darat yang bertemu dengan Presiden tak mengajukan satu pun nama calon presiden.

”Kita tidak mengajukan nama, kita hanya menyampaikan kepada Presiden hasil survei yang telah dilakukan baik dari kita maupun hasil-hasil survei lembaga lain yang telah ada, jadi konteksnya itu,” katanya tadi malam.

Dia menuturkan, dalam pertemuan itu pihaknya hanya memaparkan hasil survei yang menyebut adanya enam nama yang memiliki popularitas tinggi, yaitu Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, Mahfud MD, Jusuf Kalla, dan Aburizal Bakrie serta tidak membahasnya satu per satu.

Menurut dia, Presiden juga telah memahami situasi saat ini dan hasil survei tersebut dan situasi ini juga akan terus berkembang mendekati pemilihan presiden mendatang,” ujarnya.  (K-4/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar