About

Information

Senin, 25 Maret 2013

Gulingkan Rezim SBY Lewat Pembagian Sembako

Senin, 25 Maret 2013 - 11:35:02 WIB
Gulingkan Rezim SBY Lewat Pembagian Sembako
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Rencana aksi unjuk rasa besar-besaran dengan tujuan menggulingkan rezim pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Senin (25/03), dikabarkan tidak jadi digelar. Acara demo diubah jadi bakti sosial.

Kepastian adanya perubahan agenda acara unjuk rasa yang dikomandoi Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) diubah jadi bakti sosial pembagian sembako. Kegiatan bakti sosial (baksos) akan digelar sekitar pukul 13.00 WIB, di halaman Kantor YLBHI, Jalan Diponegoro Nomor 74, Jakarta Pusat. Estimasi warga yang datang mengikuti baksos, berjumlah 3.000 warga.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane menuturkan, dalam kegiatan tersebut juga akan ada orasi politik dari Buyung Nasution, Lili Wahid, Ratna Sarumpaet, Adhie Massardi, dan lainnya. Selain itu, juga akan digelar acara kesenian dan baca puisi.

Majelis Kedaulatan Rakyat Indonesia (MKRI) juga menerangkan, aksi 25 Maret 2013 merupakan awal gerakan menghentikan pemerintahan korup SBY-Boediono yang akan dilangsungkan secara aman dan damai.

Untuk menghindari benturan dengan aparat, aksi MKRI di Jakarta akan dipusatkan di kantor YLBHI Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, dengan membuat, 'Panggung Demokrasi untuk Pemerintahan Transisi.'

"Aksi dimulai pukul 11.00 WIB hingga selesai dan akan diisi dengan upacara bendera, orasi tokoh, testimoni rakyat, pembacaan puisi, pentas musik, serta bentuk aksi demokratis lainnya," ujar Erwin Usman

Menurut anggota MKRI ini, respon buruk rezim SBY-Boediono terhadap gerakan sipil yang mengkritiknya, semakin meyakinkan bahwa pemerintahannya telah kehilangan legitimasi moral dan harus segera diakhiri.

MKRI menuntut Pemerintahan SBY-Boedioni harus menyerahkan kekuasaan pada pemerintahan transisi untuk menyiapkan pemilu yang lebih baik, bersih, jujur dan terpecaya.

Mereka mengklaim, pemerintahan sekarang membuat Indonesia berubah menjadi rimba, di mana pemilik modal, penguasa politik, pemegang senjata dengan hukumnya yang brutal, dan bisa berbuat apa saja.

"Jaringan MKRI di Tanah Air serta elemen masyarakat yang sepaham tetap menjalankan aksi di pusat pemerintahan kota masing-masing dengan damai dan gembira, tidak terprovokasi oleh upaya-upaya yang ingin mengaborsi gerakan," tukasnya.

MKRI meminta agar aparat keamanan di seluruh wilayah NKRI tetap menjaga keamanan masyarakat sipil yang beraksi, dan menjalankan tugas konstitusionalnya dalam koridor demokrasi. Dan masyarakat luar harus tetap berkegiatan seperti biasa.

"Deklarasi ini awal gerakan menghentikan makin meluasnya kerusakan yang ditimbulkan rezim Yudhoyono-Boediono dan atas dukungan Polri, kami yakin tak satu pun rakyat menjadi korban," tegasnya. (K-5/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar