About

Information

Kamis, 07 Maret 2013

LIPI: Anas Hanya Tahu Kulitnya Kasus Century

Kamis, 07 Maret 2013 - 09:52:59 WIB
LIPI: Anas Hanya Tahu Kulitnya Kasus Century
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Korupsi 



Komhukum (Jakarta) - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat dianggap tidak memiliki data akurat untuk mengungkap skandal Bank Century. Anas dinilai hanya mengetahui kulitnya saja terkait kasus bailout Rp. 6,7 triliun.

Menurut peneliti senior pada Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris, posisi Anas Urbaningrum sebagai mantan Ketua Fraksi Demokrat dan mantan anggota Pansus Hak Angket Century DPR RI tidak menjamin ia memiliki data yang kuat terkait kasus Bank Century.

Kalau pun ada, kata Syamsuddin Haris, data atau pun informasi itu tidak akan cukup untuk dijadikan bukti sebagai dua alat bukti permulaan bagi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Anas cuma tahu level kulit-kulitnya saja. Tidak bisa jadi bukti bagi KPK," kata Syamsuddin kepada wartawan usai menjadi narasumber dalam sebuah forum diskusi di Jakarta, Rabu (6/03).

Ia pun meragukan keberanian Anas untuk mengungkap skandal yang merugikan uang negara triliunan rupiah itu. Sebab kata Syamsuddin, jika kasus itu diungkap lagi tentu akan menyeret kelompok atau partai politik lain. "Sementara, partai politik sekarang cenderung saling melindungi," lanjutnya.

Dikatakan Syamsuddin, apabila Anas berani membeberkan informasi atau data  baru terkait kasus Bank Century, ia akan disalahkan banyak pihak. Publik akan memojokkan Anas, karena data tersebut tidak dibeberkannya sejak dahulu saat menjadi Anggota Dewan dan Ketua Umum Partai Demokrat. Bukan saat ini, ketika Anas sudah tersudut karena terbelit masalah hukum dan politik.

"Dia akan disalahkan secara publik. Dia punya data, tapi selama ini diam saja," ujar peneliti LIPI itu.

Jadi menurut Syamsuddin, kasus bailout Bank Century akan berjalan di tempat, artinya tidak akan ada kemajuan seperti yang diharapkan publik. "Intinya kasus ini status quo. Langkah KPK segitu-gitu aja," ucapnya.

Syamsuddin memastikan, KPK akan mengalami kesulitan untuk membongkar kasus itu karena bukti-bukti yang tidak memadai. Selain itu ada alasan-alasan pasti terkait tekanan-tekanan politik agar kasus itu tetap mengambang. "Tekanan pada KPK jelas ada," pungkasnya. (K-5/yan)

0 komentar:

Posting Komentar