About

Information

Jumat, 08 Maret 2013

Pembakaran Mapolres OKU, IPW Minta Kapolda Sumsel Dicopot

Jumat, 08 Maret 2013 - 10:33:49 WIB
Pembakaran Mapolres OKU, IPW Minta Kapolda Sumsel Dicopot
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Kasus pembakaran Mapolres OKU harus membuat Polri introspeksi dan segera menghentikan aksi-aksi koboi yang dilakukan anggotanya.

"Selain itu Mabes Polri harus segera mencopot Kapolres OKU dan Kapolda Sumsel agar ada efek pembelajaran yang bisa membuat para pejabat Polri di daerah lebih perhatian pada kasus-kasus sensitif di wilayah tugasnya," kata Ketua Presidium Indonesia Pilice Watch (IPW) Neta S Pane dalam siaran pers yang diterima Komhukum.com di Jakarta, Jumat (8/03). 

Menurut Neta, IPW mencatat ada dua pemicu kasus OKU. Pertama, anggota Polri terlalu ringan tangan melepaskan tembakan yang mematikan, meski yang dihadapi hanya persoalan sepele.

Kasus ringan tangan anggota Polri berdasarkan catatan IPW, tahun 2012 ada 37 kasus salah tembak dan main tembak oleh polisi. Korbannya 49 orang, 17 tewas dan 32 luka.

"Di tahun 2013 ini aksi koboi polisi masih saja marak. Hingga tanggal 7 Maret ada 4 kasus salah tembak yang belum ditangani dengan maksimal," lanjut Neta.

Penyebab kedua kata Neta, Polri tidak bertindak cepat dan transparan dalam menuntaskan kasus penembakan terhadap anggota TNI yang melakukan pelanggaran lalu lintas di OKU. Sehingga hal ini membuat keluarga dan teman-teman korban marah, kemudian menyerbu dan membakar Polres OKU.

Padahal kata Neta, dalam kasus Rasyid Rajasa yang menubruk hingga menewaskan 2 orang, polisi bisa bertindak cepat. Dalam 11 hari kasusnya sudah dilimpahkan ke kejaksaan.

"Dari kasus ini terlihat para pejabat Polri di Sumsel tidak peka terhadap kasus sensitif yang bisa memicu konflik. Jika sikap, prilaku dan kinerja seperti ini terus dibiarkan Mabes Polri dipastikan konflik antara polisi dengan TNI maupun dengan masyarakat akan terus terjadi," terang Neta.

Menurut Ketua Presidium IPW itu, jika konflik-konflik tersebut terus terjadi maka Polri tidak bisa menyalahkan masyarakat maupun anggota TNI. "Untuk itu Polri harus mau introspeksi dan berbenah diri serta memecat anggotanya yang brengsek," pungkasnya. (K-5/yan)

0 komentar:

Posting Komentar