About

Information

Senin, 18 Maret 2013

Walikota Jaktim Blusukan Ke Tempat Penampungan Sampah

Senin, 18 Maret 2013 - 11:26:34 WIB
Walikota Jaktim Blusukan Ke Tempat Penampungan Sampah
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (jakarta) - Guna bersilaturahmi sekaligus melihat langsung permasalahan yang ada di masyarakat, Walikota Jakarta Timur Drs. H.R. Krisdianto, M.Si, bersama anggota Komite Sepeda Indonesia (KSI) Jakarta Timur, blusukan dengan naik sepeda di Kampung Pulo Jahe, Kelurahan Jatinegara, Kecamatan Cakung, Minggu (17/03).

Sasaran blusukan Krisdianto yaitu tempat dirinya bersama Wakil Walikota Jakarta Timur Drs. H. Husein Murad, M.Si dilantik oleh Gubernur Provinsi DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi), di atas penampungan sampah di Kampung Pulo Jahe, RT 07/RW 05 Kelurahan Jatinegara, tanggal 20 Desember 2012 lalu.
 
Walaupun belum genap 100 hari dilantik sebagai Walikota, Krisdianto telah dapat merealisasi janjinya. Satu-persatu, permintaan Gubernur Jokowi saat melantik Krisdianto mulai dapat dirasakan masyarakat seperti pembuatan MCK. 

Tepat 87 hari setelah dilantik, Krisdianto meresmikan tempat MCK (mandi, cuci dan kakus) yang dibangun tidak jauh dari lokasi dirinya dilantik. MCK yang terdiri dari 4 unit tersebut didirikan di atas lahan yang dahulunya kandang kambing.
 
"MCK ini merupakan salah satu janji saya di hadapan Gubernur DKI  Jokowi, saat dilantik bersama Wakil Walikota di Kampung Pulo Jahe," kata Krisdianto didampingi Wakil Walikota Husein Murad, Camat Cakumg Lukman Hakim dan Lurah Jatinegara Ali Wahyudin, sekaligus menyerahkan 3 unit alat pemadam kebakaran portable untuk warga setempat.

Selain MCK, alat pemadam api untuk mengantisipasi bila terjadi kebakaran ini juga bagian janjinya kepada warga saat dilantik jadi Walikota. 

Menurut Krisdianto, MCK merupakan kebutuhan dasar bagi warga Kampung Pulo Jahe. Hal ini mengingat wilayah tersebut penduduknya sangat padat dan rumah-rumah yang ada tidak seluruhnya memiliki fasilitas MCK.
 
“Fasilitas MCK ini ada 4 unit dan sangat bagus. Tapi kalau masyarakat tidak ikut menjaganya, lama-lama bisa bau dan jadi sumber penyakit. Untuk itu saya pesan agar warga bersama-sama menjaganya,” ujarnya.   
 
Lingkungan Kampung Pulo Jahe merupakan wilayah sangat rawan kebakaran. Maka untuk mengantisipasinya, Sudin Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Timur, menyerahkan 3 unit alat pemadam kebakaran ringan (APAR) kepada warga yang dikelola RW setempat.
 
"Tapi untuk alat pemadam kebakaran ini saya harapkan tidak digunakan, karena tidak ada warga yang ingin rumahnya kebakaran. Tapi minimal, bila terjadi musibah kebakaran dapat cepat tertangani agar tidak meluas," ucap Walikota di hadapan warga RW 05.
 
Walikota mengakui dari beberapa pesan Gubernur saat pelantikan dirinya, masalah penataan lingkungan yang masih terus dikerjakan. Pihaknya sendiri akan menyusun program perencanaan terlebih dahulu karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar.
 
“Tadi ada yang usul agar status RW kumuh dicabut, ini semua tergantung dari masyarakatnya. Kalau masyarakatnya mampu dan mau bergotong royong membenahi lingkungannya, maka status RW 05 Kelurahan Jatinegara sebagai RW kumuh dapat dicabut,” katanya.

Menurut Walikota, tidak bisa pemerintah saja yang membangun suatu wilayah, tanpa adanya partisipasi masyarakat. “Masyarakat harus ikut serta, seperti menjaga kebersihan, keamanan dan ketertiban lingkungan,” ujarnya.
 
Dirinya meminta seminggu sekali warga melakukan kerja bakti untuk membersihkan lingkungan tempat tinggalnya agar kesannya tidak kotor. Menurut Walikota, banyak warga masih kurang peduli untuk menjaga lingkungannya.
 
"Bagaimana kita mau mencabut status RW kumuh kalau kesadaran masyarakatnya tidak ada sebagai contoh, saat saya keliling Kampung Pulo Jahe, masih terlihat saluran-saluran air yang sengaja ditutup untuk pelebaran rumah warga," katanya.

Untuk meningkatkan kebersihan lingkungan tersebut, menurut Walikota, seluruh saluran air harus terbuka sehingga mudah dibersihkan. Kalaupun harus ditutup, harus dibuat bak control yang tutupnya dapat diangkat agar saat saluran mampet oleh sampah dapat mudah dibersihkan.   

"Saya minta agar kesadaran masyarakat ditingkatkan untuk menjaga dan memelihara lingkungan. Ini tentunya dapat dikomandani oleh Lurah, RW, RT dan tokoh masyarakat yang ada,” pintanya. (K-2/Shilma) 

0 komentar:

Posting Komentar