About

Information

Kamis, 10 Januari 2013

Ekonomi, Kamis 10 Januari 2013

Kamis, 10 Januari 2013 - 10:29:11 WIB
Harga Cabai di Yogyakarta Naik 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Properti 


Komhukum (Yogyakarta) - Harga cabai di tingkat pedagang di pasar tradisional Kota Yogyakarta rata-rata mengalami kenaikan pada minggu kedua tahun 2013.

"Harga berbagai jenis cabai naik disebabkan pasokan sudah hampir penghabisan karena lahan untuk cabai kebanyakan akan dialihfungsikan untuk menanam padi," kata seorang pedagang bumbu dapur di Pasar Tradisional Demangan Kota Yogyakarta Sarmini di Yogyakarta, Kamis (10/01).

Saat ini, kata dia, harga cabai rawit merah naik dari sepekan lalu, Rp. 20.000 menjadi Rp. 26.000 per kilo gram, cabai rawit putih dari Rp. 16.000 menjadi Rp. 20.000, cabai merah keriting dari Rp. 14.000 menjadi Rp. 16.000, cabai merah teropong dari Rp. 16.000 menjadi Rp. 18.000, sedangkan harga cabai hijau keriting masih tetap di kisaran Rp. 8.000.

Ia mengatakan seiring dengan naiknya cabai, harga bawang merah dan bawang putih juga mengalami kenaikan sejak sepekan yang lalu.

Dia menyebutkan harga bawang merah naik dari Rp. 9.000 per kilogram menjadi Rp. 14.000, bawang putih biasa dari Rp. 12.000 menjadi Rp. 20.000, bawang putih jenis cating dari Rp.18.000 menjadi Rp. 27.000.

Seorang penjual sayuran di pasar setempat, Semirah, mengatakan harga sayuran juga mengalami kenaikan, meskipun ada juga yang turun seiring naiknya harga cabai dan bumbu dapur lainnya.

"Beberapa harga sayuran juga sama naiknya dengan cabai serta bumbu-bumbu dapur lain, karena juga dipicu musim penghujan yang menyebabkan sayuran cepat membusuk," katanya.

Dia menyebutkan harga wortel impor selama sepekan terakhir naik dari Rp. 12.000 menjadi Rp. 14.000 per kilogram, wortel lokal dari Rp. 8.000 menjadi Rp. 12.000, mentimun dari Rp. 3.000 menjadi Rp. 5.000, daun bawang dari Rp. 7.000 hingga Rp. 8.000 menjadi Rp.10.000.

Harga brokoli naik dari Rp. 9.000 menjadi Rp. 12.000 per kilogram, kembang kol dari Rp. 8.000 menjadi Rp10.000, labu siam dari Rp. 3.000 menjadi Rp. 3.500, tomat merah dari Rp. 5.000 menjadi Rp. 8.000, dan tomat hijau dari Rp. 3.000 menjadi Rp. 5.000.

Namun, katanya, harga kubis selama sepekan terakhir turun dari Rp. 5.000 hingga Rp. 6.000 menjadi Rp. 4.000 per kilorgram, buncis dari Rp. 5.000 menjadi Rp. 4.000, sedangkan sawi putih masih tetap di kisaran Rp. 4.000 hingga Rp. 4.500. (K-5/el)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Kamis, 10 Januari 2013 - 08:43:16 WIB
Jamsostek Bidik 40 Ribu Peserta Baru 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Bisnis 



Komhukum (Bandarlampung) - PT. Jamsostek Cabang Lampung menargetkan sebanyak 40 ribu peserta baru sepanjang tahun 2013.

"Upaya penambahan peserta ini akan dilaksanakan dengan mempererat koordinasi antara pemerintah, perusahaan dan kelembagaan masyarakat seperti APINDO, serikat pekerja dan organisasi kemasyarakatan lainnya," kata Kepala Cabang PT. Jamsostek Lampung, Rinaldi Damora, di Bandarlampung, Kamis (10/01).

Menurutnya, masih banyak masyarakat khususnya para pekerja yang belum terakomodasi dalam pelayanan jaminan kesehatan kerja di tempat mereka bekerja.

Untuk itu, ia mengharapkan seluruh perusahaan, baik swasta maupun pemerintah, dapat segera mengikuti program jaminan sosial ini karena besar manfaatnya guna meningkatkan perkembangan perusahaan tersebut.

"Coba kalau ada pegawai atau karyawan yang sakit, pasti akan ada dampak atas jalannya perusahaan sehingga kerugian yang ditimbulkan dapat diminimalisasi atas adanya jaminan kesehatan dan keselamatan kerja," ujarnya.

Tahun 2012, kata dia, kurang dari 50 persen dari sekitar 300 ribu pekerja atau sebanyak 146 ribu peserta yang terakomodasi dalam program Jamsostek, sehingga tahun ini akan terus diupayakan guna meningkatkan pelayanan tersebut.

"Pada dasarnya tolak ukur keberhasilan perusahaan ini bukanlah dari banyaknya jumlah peserta, namun dari sejauh mana kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang telah diberikan," ujarnya.

Ia menyebutkan, pihaknya terus berupaya meningkatkan pelayanan terhadap nasabah atau peserta sehingga di tahun ini pelayanan maksimal akan menjadi prioritas utama dalam menjalankan perusahaan.

"Kami ada karena pelanggan, sehingga bukan hal aneh apabila pelayanan maksimal, ramah dan sopan menjadi pola kerja dalam menghadapi konsumen," katanya.

Rinaldi melanjutkan, program pengalaman konsumen juga tahun ini mulai dilaksanakan guna menunjang peningkatan kualitas pelayanan bagi para seluruh peserta.

"Yang pasti, pengetahuan pelanggan atas pentingnya jaminan kesehatan inilah yang harus dipahami oleh seluruh peserta dan masyarakat adalah manfaatnya bagi dirinya dan ahli warisnya," jelasnya.

Ia juga menambahkan, tahun lalu ada peristiwa yang baru pertama kali terjadi di Indonesia terhadap peserta Jamsostek. "Saat itu saya baru bertugas di Lampung, peserta ini menggunakan kartu Jamsostek sebagai mahar atau emas kawin untuk meminang sang istri," ujarnya menerangkan.

"Inilah salah satu peristiwa yang bisa dijadikan sebagai contoh bagi masyarakat lainnya, karena dia (pengantin.red) telah mengetahui besarnya manfaat yang terkandung dalam kepesertaannya dalam Jamsostek. Apalagi, saat ini untuk penyakit kanker sudah terakomodir selain program lainnya seperti biaya persalinan dan kesehatan lainnya," tambahnya. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar