About

Information

Jumat, 11 Januari 2013

Nasional ( Umum ), Jumat 11 Januari 2013

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:25:09 WIB
Jalan Layang Antasari-Blok M Dibuka 15 Januari
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 



Komhukum (Jakarta) - Dinas Pekerjaan Umum (PU) DKI Jakarta mengatakan, uji coba Jalan Layang Non-Tol (JLNT) yang membentang dari Antasari hingga Blok M akan dilaksanakan pada Selasa, 15 Januari 2013.

"Jadi, pada Selasa (15/1) mendatang, masyarakat sudah dapat melintas di jalan layang tersebut. Saya sendiri sudah mencoba melintasinya beberapa hari yang lalu," kata Kepala Seksi Simpang Tak Sebidang Dinas PU DKI Jakarta Heru Suwondo di Jakarta, Kamis (10/1).

Menurut Heru, seluruh pengerjaan fisik jalan layang sepanjang 4,8 kilometer tersebut, seperti pengaspalan, baik di bagian atas maupun bagian bawah, telah selesai, sehingga sudah dapat dilalui oleh kendaraan masyarakat.

"Akan tetapi, sebelum dilakukan uji coba, kami akan memberi tahu Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta untuk membantu mempersiapkan segala teknis pelaksanaan uji coba tersebut pada 15 Januari nanti," ujar Heru.

Heru mengungkapkan, Dishub DKI Jakarta sudah memasang rambu-rambu lalu lintas pada jalan layang tersebut. Rencananya, lanjut Heru, uji coba akan berlangsung selama satu minggu dan akan dievaluasi setelahnya. "Sementara itu, untuk peresmian JLNT Antasari-Blok M ini sendiri baru dapat dilakukan setelah ada konfirmasi mengenai kebijakan dari Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo," ungkap Heru.

Heru menuturkan, pembangunan JLNT tersebut merupakan salah satu upaya mengurai kemacetan lalu lintas di Jakarta akibat rencana pembangunan konstruksi sarana transportasi massal atau Mass Rapid Transit (MRT).

Selain JLNT lintas Antasari-Blok M, sambung Heru, pihaknya juga mengerjakan JLNT lintas Kampung Melayu-Tanah Abang, akan tetapi belum selesai hingga saat ini. "Waktu penyelesaian pembangunan JLNT lintas Kampung Melayu-Tanah Abang kemungkinan masih cukup lama, meskipun saat ini sudah 90 persen selesai," tutur Heru.

Ia menambahkan lamanya waktu pengerjaan itu dikarenakan bagian atas flyover Jalan Jenderal Sudirman belum tersambung sampai saat ini. Heru memperkirakan pembangunan JLNT lintas Kampung Melayu-Tanah Abang baru dapat diselesaikan pada pertengahan tahun ini. (K-4/EIO)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:23:01 WIB
Tiga Rumah Rusak Akibat Banjir di Sukabumi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 




Komhukum (Sukabumi) - Sebanyak tiga rumah rusak dan pagar Sekolah Pembentukan Perwira Polri di Kampung Kopeng Kaler, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, Jabar, ambruk akibat diterjang banjir limpahan air sungai yang berada di daerah tersebut.

Selain merusak rumah dan merobohkan pagar Stukpa Polri sepanjang kurang lebih 100 meter dengan tinggi 30 meter, banjir yang terjadi di Kelurahan Kerama juga merendam lima rumah dan satu madrasah di daerah itu, bahkan ketinggian air pun saat ini mencapai dada orang dewasa.

Warga juga terpaksa harus menjebol dinding kelas madrasah agar banjir yang terus meninggi untuk mengeluarkan airnya tidak merobohkan bangunan kelas.

"Luapan air tersebut disebabkan oleh meluapnya sungai yang berada di lingkungan warga yang disebabkan oleh hujan deras yang turun sejak pagi hingga sore ini," kata Ketua RW 07, Kampung Kopeng Kaler, Heri Koswara kepada wartawan, Kamis (10/1).

Menurut Heri, warga yang dibantu Muspika Gunungpuyuh pun saat ini tengah berupaya menyurutkan banjir, karena jika tidak surut khawatir akan bertambah banyak rumah warga yang terendam banjir. Mayoritas rumah warga yang rusak pada bagian belakang rumah seperti kamar mandi dan dapur.

Sementara, Camat Gunungpuyuh, Wawan G. Permana mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya banjir susulan pihaknya terpaksa mengungsikan enam kepala keluarga untuk ditempatkan di lokasi yang lebih aman, mengingat curah hujan masih cukup tinggi.

"Kami sudah berkoordinasi dengan intansi terkait untuk segera menanggulangi masalah banjir di Gunungpuyuh agar tidak meluas dan memperbaiki saluran sungai yang melintas di permukiman warga," tambahnya. (K-4/EIO)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:20:57 WIB
Gelombang Pasang Porak-porandakan 11 Rumah
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 



Komhukum (Mamuju) - Sebanyak 11 rumah di Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat, porak-poranda setelah dihantam gelombang pasang, Kamis (10/1) sekitar pukul 18.00 Wita.

Sedikitnya ada 11 rumah warga di pesisir pantai Desa Tampalang, Kecamatan Tapalang, tampak porak poranda setelah dihantam gelombang air laut pasang yang datang dari perairan Sulawesi setinggi tiga meter.

Selain memporak-porandakan sekitar 11 rumah warga, puluhan rumah lainnya yang berada di bibir pantai daerah itu juga terancam akan hancur dihantam gelombang pasang itu. Agus, salah seorang warga, mengatakan, rumah warga yang terletak di pesisir pantai di Kecamatan Tapalang itu sudah menjadi langganan gelombang pasang ketika angin kencang terjadi di perairan sulawesi.

Tanggul penahan ombak yang dibangun pemerintah di daerah itu tidak mampu lagi melindungi permukiman warga, sehingga dengan mudahnya ombak pasang menghantam permukiman warga hingga mengalami kerusakan. "Tanggul penahan ombak terlebih dahulu dijebol gelombang pasang sebelum akhirnya menghantam sejumlah rumah penduduk, ini sudah setiap tahun terjadi," katanya.

Menurut dia, peristiwa gelombang pasang tersebut membuat takut warga karena mirip tsunami kecil karena disaat air laut pasang berubah menjadi gelombang tinggi menghantam rumah warga membuat rumah warga menjadi porak-poranda.

Awal, warga lainnya mengatakan, warga yang rumahnya rusak berat akibat gelombang pasang tersebut kini telah mengungsi ke rumah penduduk lainnya yang tempatnya lebih aman dari bibir pantai tempat terjadinya gelombang pasang. Sementara warga yang rumahnya terancam masih takut kembali ke rumahnya dan masih menunggu sampai gelombang laut tersebut berhenti menghantam permukiman mereka.

"Warga yang rumahnya hancur dihantam gelombang pasang berharap pemerintah di Mamuju segera memberikan bantuan untuk membangun kembali rumah mereka karena mereka saat ini kehilangan tempat tinggal dan masih berada di pengungsian," ujarnya. (K-4/EIO)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:18:57 WIB
Wisatawan Dilarang Berenang di Perairan Banten
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 



Komhukum (Rangkasbitung) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Serang melarang wisatawan berenang di pesisir perairan Banten bagian selatan dan utara, karena gelombangnya saat ini sangat tinggi, mencapai lima meter.

"Kami minta wisatawan tidak berenang di sekitar pesisir pantai Banten karena khawatir tersapu gelombang," kata Koordinator Unit Analis Cuaca BMKG Stasiun Serang, Halim Perdanakusuma, saat dihubungi di Rangkasbitung, Kamis (10/1).

Halim menyebutkan, prakiraan tinggi gelombang di perairan Banten bagian selatan mencapai 5,0 meter dan utara 2,5 meter. Tiupan angin berkecepatan rata-rata 50 kilometer per jam dan bergerak dari arah barat. Gelombang bergerak dari arah barat dengan jarak pandang empat sampai tujuh kilometer.

Cuaca buruk tersebut dikhawatirkan menerjang pesisir pantai dan bisa berbahaya bagi wisatawan yang berenang di perairan itu. "Kami berharap wisatawan yang mengunjungi objek wisata di pesisir pantai Banten tidak melakukan kegiatan berenang karena bisa menimbulkan kecelakaan laut," katanya menjelaskan.

Menurut dia, selama ini cuaca buruk menimpa perairan Banten bagian selatan dan utara sehingga berbahaya bagi wisatawan yang berenang di sekitar pantai. Ia menghimbau wisatawan tidak berenang mulai Pantai Anyer, Carita, Ujung Kulon, Binuangeun, Bayah dan Sawarna. Peringatan ini, kata dia, diharapkan dapat ditaati sehingga bisa menghindari korban jiwa.

Apalagi, suhu udara pada siang hari berkisar antara 25 derajat sampai 30 derajat Celcius, sedangkan tingkat kelembaban berkisar 70 persen sampai 90 persen. BMKG sudah menyampaikan cuaca buruk tersebut kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, pemilik hotel, Polairud, TNI AL, tempat pelelangan ikan dan kesyahbandaran.

Penyampaian cuaca buruk tersebut agar masyarakat waspada untuk menghindari korban jiwa. "Kami minta wisatawan sebaiknya tidak berenang di perairan Pantai Banten karena mengancam keselamatan pengunjung," jelasnya. (K-4/EIO)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:04:35 WIB
Puluhan Perwira Polisi Gendut Diwajibkan Lari
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 



Komhukum (Pekanbaru) - Lebih dari 50 perwira polisi yang bertugas di Kota Pekanbaru, Riau, mengalami kegendutan sehingga diwajibkan untuk mengikuti program penurunan berat badan, dengan berjemur di bawah terik matahari.

"Dari sebanyak 275 polisi yang bertugas di Pekanbaru, ada sekitar lebih dari 50 perwira yang mengalami kegendutan. Mereka juga wajib ikut program PBB (Penurunan Berat Badan)," kata Kepala Polresta Pekanbaru, Kombes (Pol) Adang Ginanjar di Pekanbaru, Kamis malam (10/1).

Kapolres menegaskan, tidak ada pemilahan atau tebang pilih dalam program diet tersebut. "Baik perwira maupun petugas polisi biasa wajib mengikuti program PBB jika mengalami kegendutan," katanya.

Dia menguraikan, sebanyak lebih dari 50 perwira itu bertugas di sejumlah sektor wilayah Kota Pekanbaru dan juga Polresta. Nantinya, demikian Kapolresta, pihaknya juga bakal menyarankan agar para perwira tersebut untuk mengurangi porsi makannya.

Hal itu diakuinya dilakukan untuk menyukseskan program PBB yang memang menjadi prioritas di tahun 2013 ini. "Konsep dietnya juga dilakukan sama, tidak ada pembedaan antara polisi biasa dan yang perwira," kata perwira menengah yang juga memiliki bobot tubuh berlebih ini.

Ia menjelaskan, di wilayah kerjanya, setiap Sabtu dan Selasa, polisi gendut berusia 50 tahun lebih diminta berjalan dan berlari kecil melintasi Jalan Ahmad Yani, Jalan Cokro Aminoto, Jalan Sam Ratu Langi dan kembali ke Mapolresta Pekanbaru.

Sementara polisi berusia kurang dari 50 tahun, katanya, diwajibkan berlari melintasi Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Sudirman, Jalan Sam Ratu Langi, dan kembali ke Mapolresta pada hari yang sama.

Ditanya apakah Kapolresta Pekanbaru (dia sendiri) juga bakal mengikuti program diet itu, Adang mengaku dirinya masih belum layak. "Kalau saya masih ideal lah. Tidak buncit, hanya badan saya saja yang terlihat besar," katanya.

Adang mengatakan, program PBB merupakan program Polri yang berkelanjutan dan akan dilakukan hingga target tercapai. "Targetnya adalah menciptakan polisi-polisi dengan fisik yang ideal," jelasnya. (K-4/EIO)



---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:02:00 WIB
Banjir Tol Tangerang-Merak Belum Surut
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 

Komhukum (Serang) - Banjir di kilometer 57-58 jalan tol Tangerang-Merak dilaporkan sampai Kamis (10/1) pukul 21.30 WIB masih belum surut.

Kepala Divisi Hukum dan Humas Pemerintah Provinsi Banten Indah Permanasari saat dihubungi di Serang, mengatakan, pada jam tersebut debit air di bendung Pamaryan turun menjadi 1.410 meter kubik per detik.

Status dari Sungai Ciujung masih Siaga Kuning (waspada) perjalanan air untuk sampai ke kawasan tol sekitar dua sampai tiga jam. Terkait hal itu Pos Pemantauan Banjir BPSDA Ciujung Cidanau Dinas SDAP Banten masih memberlakukan status siaga dan waspada.

Indah mengatakan, ketinggian air di jalan tol sudah mulai surut menjadi sekitar 1 meter. Terkait dengan banjir tersebut, Indah mengatakan, MMS akan terus bersinergi dengan berbagai instansi di Provinsi Banten untuk menanggulangi dampak banjir.

Tol Tangerang-Merak ditutup untuk semua kendaraan sejak Rabu (9/1) pukul 23.43 WIB. Jalan tol terendam banjir dampak luapan air Sungai Ciujung dengan ketinggian sekitar 110 cm. Pengguna jalan tol yang menuju Merak diarahkan keluar di Gerbang Tol Balaraja Barat dan dapat masuk kembali di Gerbang Tol Ciujung.

Sementara, pengguna jalan yang menuju ke arah Jakarta diarahkan keluar pada KM 59+750 Gerbang Tol Ciujung dan dapat masuk kembali di Gerbang Tol Balaraja Barat. (K-4/EIO)

---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 05:00:53 WIB
BMKG Minta Nelayan di Banten Selatan Tidak Melaut 
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 

Komhukum (Rangkasbitung) - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Banten, menyatakan nelayan Banten Selatan diminta tidak melaut karena gelombang di perairan itu mencapai 5,0 meter dengan tiupan angin rata-rata 25 knot.

"Kami minta nelayan Banten Selatan tidak melaut karena bisa mengancam keselamatan jiwa," kata Pengamat Unit Analis BMKG Banten Halim Perdanakusumah, saat dihubungi di Rangkasbitung, Kamis (10/1).

Ia menyebutkan selama beberapa hari ke depan cuaca di perairan Banten Selatan memburuk dan membahayakan bagi nelayan. Diprakirakan ketinggian gelombang berkisar 3,0 sampai 5,0 meter dengan kecepatan angin rata-rata 25 knot atau 50 kilometer perjam.

Tiupan angin bergerak dari arah barat dengan jarak pandang berkisar empat sampai tujuh kilometer. Sedangkan, kata dia, gelombang bergerak dari arah barat. Karena itu, pihaknya telah menyampaikan informasi cuaca buruk yang terjadi di perairan Banten Selatan kepada BPBD, Kesyahbandara, Polairud, dan tempat pelelangan ikan (TPI).

Mereka nelayan Banten Selatan meliputi Pantai Carita, Panimbang, Labuan, Sumur, Binuangeun, Panggarangan, Bayah, Pulomanuk, dan Sawarna diminta tidak melaut. Sebab ketinggian gelombang mencapai 5,0 meter dengan kecepatan angin 50 kilometer per jam. "Kami menghimbau nelayan sebaiknya tidak melaut guna menghindari kecelakaan laut," katanya.

Menurut dia, suhu udara pada siang hari antara 25 sampai 30 derajat Celcius dengan kelembaban 70 sampai 95 persen. Cuaca berawan dan berpeluang hujan sejak sore hingga dinihari. Sementara tinggi gelombang laut di perairan Banten Utara antara 1,5 sampai 2,5 meter, dengan jarak pandang empat sampai tujuh kilometer.

Tiupan angin berkecepatan 50 kilometer per jam atau dan bergerak dari arah barat. Dengan begitu, kata dia, nelayan di pesisir Pantai Merak, Pulorida, Cigading, Bojonegoro, dan Anyer diminta waspada karena bisa berbahaya bagi perahu kecil dan kapal tongkang. "Kami berharap nelayan perairan Banten Selatan dan Banten Utara tidak melaut karena cuaca memburuk," terangnya.  (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar