About

Information

Senin, 14 Januari 2013

Nasional ( Umum ), Senin 14 Januari 2013

Senin, 14 Januari 2013 - 09:52:36 WIB
Si Jago Merah Mengamuk, Motor Dan Sembako Ludes
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Rengat) - Nasib naas menimpa Arif (27), salah seorang warga Desa Penyaguhan, Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau, sepeda motor ludes terbakar, bersamaan dengan sembako yang dibawanya.

"Honda dan sembako yang saya bawa ludes bersamaan, akibat kalbulator honda terbakar," kata Arif di Rengat, Senin (14/01).

Musibah tersebut terjadi di Desa Cinaku Kecil, Kecamatan Batang Cinaku, Kabupaten Indragiri Hulu, Minggu sore (13/01).

Pihaknya saat itu membawa sejumlah sembako untuk keperluan rumah tangga, dengan menggunakan sepeda motor menuju arah pulang kira-kira pukul 17.00 Wib.

Melewati jalan berlobang tiba-tiba dari atas kalbulator terdengar suara letupan kecil dan mengeluarkan api.

Seketika itu dirinya kaget dan melompat dan segera mengeluarkan jerigen yang berisi bensin dari keranjang dan berusaha menjauhkan dari sepeda motor yang saat itu mengeluarkan api. "Saya angkat jerigen takut terbakar, namun api mulai membesar," tuturnya.

"Namun ketika hendak berusaha memadamkan api, keranjang yang berisi sembako ikut terbakar dan satu jerigen bensin bisa diselamatkan dan saya luput dari kobaran api tersebut," ujarnya.

Sembako yang dibawa saat itu antara lain, beras, minyak makan, cabai, oli campur dan lainya.

Ia belanja untuk keperluan diri sendiri dan titipan dari sejumlah temannya yang ikut berladang sekaligus bermalam di kebun. (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 14 Januari 2013 - 08:53:27 WIB
Pesilat Madiun Datangi Kantor Polisi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Madiun) - Puluhan pesilat anggota Persaudaraan Setia Hati (PSH) Terate dan PSH Tunas Muda Winongo mendatangi kantor Polsek Kartoharjo, Polres Madiun Kota, Minggu (13/01) malam, guna menuntut pembebasan teman mereka yang ditahan polisi akibat terlibat perkelahian.

Massa dari kedua perguruan pencak silat itu mulai mendatangi kantor polsek setempat sekitar pukul 21.00 WIB dan terus bertambah hingga menjelang tengah malam. Mereka menuntut kedua temannya yang sedang menjalani pemeriksaan di Mapolsek Kartoharjo untuk dibebaskan.

Kedatangan massa pesilat dari kedua perguruan pencak silat tersebut dipicu oleh perkelahian antarpesilat yang terjadi di dekat sebuah warung kopi milik Mariah di wilayah Kelurahan Tawangrejo, Kecamatan Kartoharjo, Minggu (13/01) sore.

"Kami memang sedang menangani kasus pengeroyokan dan perusakan yang dilakukan oleh sekelompok pemuda yang terjadi di wilayah Tawangrejo. Dalam kasus tersebut kami telah mengamankan satu orang tersangka dan saksi untuk diperiksa," ujar Kapolsek Kartoharjo Kompol Heri Sucahyo, kepada wartawan, Senin (14/01) dini hari.

Berdasarkan pemeriksaan sementara, perkelahian terjadi saat sekelompok pemuda berjumlah sekitar empat orang yang diduga anggota PSH Terate melintasi warung kopi tersebut dengan mengendarai sepeda motor. Setiba di sekitar warung kopi setempat, sekelompok pemuda tersebut dipanggil oleh sejumlah orang diduga anggota PSH Tunas Muda Winongo yang berada di dalam warung.

Tidak jelas kubu mana yang menyulut, kedua kelompok tersebut akhirnya terlibat saling ejek. Setelah itu, tiba-tiba saja terjadi perkelahian di antara keduanya.

Akibat perkelahian tersebut, Kasiono yang diduga anggota PSH Tunas Muda Winongo mengalami luka sobekan di pelipis bagian kiri setelah dikeroyok oleh Toni. Sejumlah sepeda motor juga dilaporkan rusak akibat perkelahian tersebut.

"Polisi sudah menetapkan dan menahan Toni sebagai tersangka pengeroyokan atas korban Kasiono. Namun, Kasiono juga bertanggung jawab atas perusakan sepeda motor yang dilaporkan oleh Toni," kata Heri.

Kabag Ops Polres Madiun Kota, Kompol Edy Purwanto menambahkan, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, tersangka Toni akhirnya dipindahkan dari ruang tahanan Polsek Kartoharjo ke tahanan di Mapolres Kota Madiun.

"Kasus ini akan kami pisah menjadi dua, yakni pidana pengeroyokan yang dilakukan oleh Toni dan lainnya adalah perusakan yang dilakukan oleh Kasiono," ujar Kompol Edy Purwanto.

Pihaknya menyatakan, penindakan secara hukum akan tetap dilakukan meski masing-masing bersangkutan mendapatkan dukungan dari massa anggota perguruan silatnya.

Massa akhirnya membubarkan diri setelah polisi memindahkan tersangka Toni dari tahanan Polsek Kartoharjo ke Mapolres Madiun Kota. Adapun, polisi masih menangani kasus ini lebih lanjut. (K-2/yan)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 14 Januari 2013 - 02:05:27 WIB
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Dua Sejoli
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Madiun) - Petugas Polsek Kare, Kepolisian Resor (Polres) Madiun menyelidiki kasus temuan dua mayat yang diduga pasangan sejoli di kawasan hutan Desa Kuwiran, Kecamatan Kare, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, Minggu (13/1).

Kapolsek Kare AKP Sukatin mengatakan, kedua mayat tersebut ditemukan oleh warga di petak 300 Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Kuwiran, Badan Kesatuan Pemangkutan Hutan (BKPH) Dungus, Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Madiun. Lokasi penemuan masuk Desa Kuwiran, Kecamatan Kare.

"Kedua mayat tersebut ditemukan oleh Siswanto warga setempat. Kedua mayat remaja berjenis kelamin laki-laki dan perempuan tersebut sudah membusuk dan saat ditemukan memakai baju lengkap," ujar AKP Sukatin kepada wartawan.

Menurut dia, berdasarkan keterangan dari saksi, saat ditemukan, mayat laki-laki dalam posisi bersujud. Tak jauh dari mayat laki-laki, mayat perempuan ditemukan dalam posisi tidur miring.

Mayat laki-laki mengenakan pakaian bermotif kotak-kotak, celana hitam, dan di tangannya memegang tasbih. Sedangkan mayat perempuan mengenakan jaket hitam, celana merah, baju coklat, dan berambut panjang.

Di sekitar lokasi penemuan, polisi juga menemukan sejumlah barang pribadi korban, di antaranya telepon seluler, sandal, dan botol minuman. "Tapi kami tidak menemukan kartu identitas apapun. Polisi juga kesulitan mengamati kemungkinan bekas luka fisik di tubuh korban karena sudah membusuk," kata Sukatin.

Diperkirakan usia kedua mayat tersebut sekitar 20 hingga 30 tahun. Polisi belum memastikan apakah keduanya merupakan korban perampokan, pembunuhan dengan cara diracun, atau sengaja bunuh diri dengan cara meracun. "Kami harus melakukan otopsi dulu untuk mengetahui penyebab kematiannya. Kasus ini sedang kami selidiki lebih lanjut," tambah AKP Sukatin.

Sementara, Siswanto yang menemukan kedua mayat tersebut mengatakan, saat itu ia sedang berada di hutan sekitar desa untuk mencari burung. "Tiba-tiba saya mencium bau busuk. Saat ditelusuri, datangnya dari kedua orang tersebut. Setelah saya dekati keduanya sudah tidak bernyawa," kata Siswanto.

Siswanto langsung melapor ke petugas Perhutani setempat dan diteruskan ke kepolisian. Petugas Polsek Kare bersama Unit Identifikasi Kepolisian Resor Madiun langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Warga sekitar menduga kedua mayat tersebut bukan warga desa setempat. (K-4/EIO)


----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Senin, 14 Januari 2013 - 02:00:56 WIB
Wisatawan Rusia Hilang Terseret Arus Pantai Pandawa
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Umum 


Komhukum (Jimbaran) - Seorang wisatawan Rusia menghilang karena terseret gelombang di Pantai Pandawa, saat berenang di Pantai Pandawa, yang terletak di Desa Kutuh, Jimbaran, Bali, Minggu (13/1).

Hingga berita ini diturunkan, identitas wisatawan itu belum diketahui dan upaya pencarian sedang dilakukan. Badai siklon tropis Narelle yang basah dan berkecepatan angin tinggi sedang menyapu perairan Indonesia.

Tim pencarian dari Badan SAR Nasional dan Badan Wisata Tirta (Balawista) Kabupaten Badung, Bali, serta kepolisian setempat mencari turis Rusia yang terseret gelombang Pantai Pandawa.

Titik persis kejadian adalah di satu penggal Pantai Pandawa di Desa Kutuh, Kecamatan Kuta. Pantai itu memang terkenal akan gelombang lautnya yang dinamis dan cukup menantang, terutama bagi para peselancar.

"Kami dari pengurus desa beserta Basarnas, Balawista dan kepolisian masih tetap berada di sekitar pantai ini untuk melakukan pencarian terhadap korban," kata Perbekel (Lurah) Desa Kutuh, I Nyoman Mesir, saat dihubungi dari Denpasar, Minggu malam.

Menurut dia, perahu karet dan peralatan lain telah siap di sekitar lokasi namun saat ini situasinya tidak memungkinkan untuk mencari, ketinggian gelombang lebih dari tiga meter. "Rencananya pada sekitar pukul 02.00 WITA Senin besok, akan dilakukan pencarian terhadap korban, karena kemungkinan gelombang air lautnya sudah tenang," ujarnya.

Dia menjelaskan, kejadian yang menimpa wisatawan asal Rusia itu terjadi Minggu sore. Saat itu korban datang bersama istrinya yang didampingi pemandu. Berdasarkan keterangan dari petugas Balawista yang bertugas di Pantai Pandawa, sebelumnya telah memperingatkan pelancong itu supaya tidak berenang karena ombaknya tinggi.

"Akan tetapi korban bersikeras berenang karena merasa bisa, namun karena tidak menyadari ada gelombang tinggi datang akhirnya terseret arus yang deras ke timur," ucapnya. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar