About

Information

Jumat, 15 Maret 2013

Kalangan Senayan Sebut Pertemuan SBY Tak Istimewa

Jumat, 15 Maret 2013 - 09:32:47 WIB
Kalangan Senayan Sebut Pertemuan SBY Tak Istimewa
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 


Komhukum (Jakarta) - Dalam pertemuan Presiden SBY kemarin, dengan para pimpinan ormas terkuak kabar bawa para pimpinan ormas Islam menyatakan dukungannya terhadap pemerintahan SBY-Boediono hingga akhir 2014. Mereka juga menyatakan keinginannya pemerintah yang dipimpin SBY harus berakhir sesuai dengan konstitusi.

”Kami bukan partai politik dan tak punya agenda politik. Kami berjalan di atas konstitusi dan mendukung sistem presidensial. Jadi kami di belakang Bapak Presiden SBY sampai 2014,” jelas Ketua PBNU Said Aqil Siradj di Istana Negara Jakarta kemarin.

Selain Said yang mewakili Nahdlatul Ulama (NU), 12 pimpinan ormas Islam turut bertemu dengan SBY. Mereka mewakili Persis, Al-Irsyad al- Islamiyah, Al-Ittihadiyah, Matlaul Anwar, Ar-Rabithah al- Alawiyah, Al-Washliyah, Az-Zikra, Syarikat Islam Indonesia, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), IKADI, Perti dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII).

Kedatangan mereka atas nama Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI). Ormas terbesar kedua di Tanah Air, Muhammadiyah, tidak turut dalam kunjungan tersebut. Said menandaskan, kedatangannya ke Istana menemui Presiden SBY adalah untuk memperkuat tali silaturahmi.

Menurut dia, baru kali ini ormas Islam bersatu dan itu langsung menemui Presiden SBY walau diakuinya masih ada ormas Islam yang belum masuk. ”Setelah sekian lama, baru sekarang ini ormas Islam bersatu meskipun ada beberapa ormas yang belum berkenan bergabung,” katanya.

Pertemuan SBY dengan pimpinan ormas Islam bisa disebut rangkaian dari pertemuan dengan tokoh beberapa hari ini. Sebelumnya, SBY telah mengundang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dan sehari kemudian bertemu dengan tujuh purnawirawan jenderal. Mereka adalah Jenderal (Purn) Fachrul Razi, Jenderal (Purn) Subagyo HS, Jenderal (Purn) Luhut Panjaitan, Letjen (Purn) Suaidi Marasabessy, Letjen (Purn) Agus Widjojo, Letjen (Purn) Johny J. Lumintang, dan Letjen (Purn) Sumardi.

Sekretaris Kabinet Dipo Alam menandaskan, pertemuan Presiden SBY dengan para tokoh tersebut merupakan suatu silaturahmi biasa saja seperti layaknya banyak komponen masyarakat dalam dan luar negeri yang ingin berjumpa Kepala Negara. Dia menampik adanya penilaian yang menyebut berbagai pertemuan itu sebagai langkah politik SBY untuk jaminan proteksi setelah tidak lagi menjabat. ”Aneh kalau ada pendapat miring dari pengamat seolah SBY mencari proteksi politik. Proteksi politik untuk apa?,” ujarnya.

Dipo menjelaskan, pertemuan-pertemuan itu terkait dengan keberhasilan kinerja SBY selama memimpin Indonesia untuk dua periode kepresidenannya. Sebagai seskab, dia mengaku tahu persis betapa banyaknya permintaan itu sehingga Istana mengalami kesulitan juga mengatur pertemuan itu karena padatnya acara Presiden. ”Jadi saya heran kalau ada yang beranggapan miring, yang dikemukakan oleh pengamat dan politisi bahwa SBY mencari proteksi politik kini atau setelah tidak jadi presiden. Proteksi untuk apa,” terangnya. (K-4/Roy)

0 komentar:

Posting Komentar