About

Information

Senin, 24 Juni 2013

Keluarga Berperan Dalam Sosialisasi Empat Pilar

Senin, 24 Juni 2013 - 15:24:42 WIB
Keluarga Berperan Dalam Sosialisasi Empat Pilar
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Politik 



Komhukum (Jakarta) - Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli menegaskan keluarga sangat penting sekali untuk mensosialisasikan nilai-nilai empat pilar berbangsa dan bernegara melalui perilaku, sikap dan tindakan yang mencerminkan Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

"Keluarga sangat penting sekali untuk menanamkan nilai-nilai Empat Pilar. Misalnya dibiasakan musyawarah untuk mengambil keputusan, dan sebagainya," kata Wakil Ketua MPR RI Melani Leimena Suharli pada Dialog Pilar Negara di Senayan Jakarta, Senin (24/06).

Dialog Pilar Negara yang diselenggarakan MPR RI mengambil tema "Peran perempuan dalam aplikasi empat pilar melalui keluarga" menghadirkan Wakil Ketua MPR RI Melani Suharli, pemerhati anak-anak Kak Seto Mulyadi dan Ully Sigar Rusady.

Menurut Melani peran keluarga khususnya ibu menjadi sangat dominan karena ibulah orang pertama yang mendidik anak.

Melani menjelaskan bagaimana keluarga khususnya ibu-ibu mengenalkan Empat Pilar sambil bermain.

"Misalnya saja mengajarkan menyanyi lagu Indonesia Raya. Kemudian bagaimana anak-anak PAUD bisa saling menghargai perbedaan dan toleransi antar umat beragama dengan bermain bersama," kata Melani.

Sementara pemerhati anak-anak Seto Mulyadi menjelaskan bagi anak-anak itu bagaimana menyederhanakan bahasa dalam sosialisasi Empat Pilar, agar anak-anak tidak bingung.

"Yang penting contoh keteladanan. Dan contoh keteladanan yang termudah itu dalam keluarga," kata Seto.

Menurut Seto keteladanan dalam keluarga bisa dimulai dengan stop kekerasan di anak-anak. Misalnya jangan ada bentakan atau marah-marah.

Terkadang orang tua tanpa sadar tambah Seto memaksakan keinginan. Selain itu terkadang cita-cita orang tua yang dipaksakan ke anak-anak padahal anak bisa jadi mempunyai cita-cita lain.

"Saat ini ada pemahaman yang keliru bahwa mendidik itu harus dengan bentakan, marah. Itu salah," kata Seto.

Menurut Seto semua anak adalah pintar. Setiap anak memiliki kepandaian masing-masing. Ada yang pintar matematika, seni dan sebagainya.

"Intinya biasakan anak dihargai agar Hak asasi anak bisa berkembang," katanya.

Sedangkan Ully Sigar Rusady mengatakan saat ini banyak ibu-ibu tanpa sadar memarahi anak-anak justru membuat anak menuju stres. Menurut Ully, ketika seorang ibu memarahi anak, sebenarnya justru sedang membuat anak kehilangan kesempatan. Karena itu tambah Ully sekarang stop kekerasan mulai dalam lingkungan keluarga.

"Kembali kepada keluarga. Keluarga menjadi kekuatan terbesar bagi sendi-sendi persatuan dan kesatuan negara. Keluarga menjadi perekat bangsa," kata Ully. (K-5/el)

0 komentar:

Posting Komentar