About

Information

Rabu, 06 Maret 2013

Potongan Tubuh Tercecer, Pelaku Sengaja Tantang Polisi

Rabu, 06 Maret 2013 - 12:05:07 WIB
Potongan Tubuh Tercecer, Pelaku Sengaja Tantang Polisi
Diposting oleh : Administrator
Kategori: Kriminal 


Komhukum (Jakarta) - Kasus mutilasi yang potongan tubuh korbannya dibuang berceceran di Jalan Tol Jakarta - Cikampek diduga sebagai sebuah gambaran bahwa pelaku ingin 'show of force' (unjuk kekuatan) pada pihak tertentu. 

"Melihat fakta-fakta di lapangan, pihak yang terlibat dalam kasus mutilasi ini diperkirakan lebih dari satu orang," kata Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane melalui rilis yang diterima Komhukum.com di Jakarta, Rabu (6/03).

Menurut Neta, pihak kepolisian tampaknya perlu bekerja keras mengungkap kasus ini, dengan berpatokan pada indikasi-indikasi yang ada, seperti adanya dugaan bagian-bagian dari mutilasi tersebut dibuang di depan gedung BNN di Cawang, Jakarta Timur. 

"Melihat data-data lapangan, sepertinya pelaku datang dari arah Cawang menuju arah Cikampek dan setelah membuang satu persatu potongan jenazah korban, pelaku keluar di Bekasi dan kembali lagi ke arah Cawang dan membuang sisanya di depan Gedung BNN," kata Neta.

Dikatakan Neta, berdasarkan data lapangan menunjukkan bahwa pelaku mutilasi sepertinya ingin 'show of force'. Menurutnya, kasus 'show of force' seperti ini pernah dua kali terjadi. Pertama, kasus mayat potong 13 yang dimasukkan dalam dus besar dan dibuang di pusat keramaian di kawasan Setia Budi di Jl Sudirman Jakarta. 

"Peristiwa tahun 1985 itu menjadi kasus mutilasi pertama di Indonesia. Kedua, pada tanggal 29 September 2008, mayat potong 13 ditemukan dalam dua kantong plastik di bus Mayasari Bhakti P46 jurusan Pulogadung-Kalideres. Kedua kasus ini tidak terungkap," terang Ketua Presidium IPW.

Bedanya, kata Neta, dalam kasus tanggal 5 Maret 2013, potongan mayat tersebut sengaja dibuang berceceran di jalanan umum. Menurut Neta, pesan yang ingin disampaikan pelaku adalah menunjukkan kekuatan pada pihak tertentu atau sengaja hendak 'menantang' polisi, mampu atau tidak mengungkap kasus ini. 

"Di Bekasi sendiri sejak tahun 2007 ada empat kasus mutilasi dan hanya satu yang terungkap," pungkas Neta. (K-2/yan)

0 komentar:

Posting Komentar