About

Information

Jumat, 11 Januari 2013

Wisata, Jumat 11 Januari 2013

Jumat, 11 Januari 2013 - 01:59:57 WIB
Bambu Gila, Tarian Mistis dari Wilayah Timur Indonesia
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Tradisi 



Komhukum (Maluku) - Mantra, kemenyan dan tujuh pria kuat, bertarung melawan sebatang bambu dengan panjang sekitar 2,5 meter dan berdiameter 8 centimeter merupakan pemandangan menarik yang bisa Anda nikmati ketika menyaksikan "bambu gila" di Maluku.

Setelah menyaksikan pertunjukan ini, Anda akan merasakan pengalaman supranatural yang mungkin jarang atau belum pernah Anda rasakan sebelumnya. Tarian ini juga dikenal dengan nama Buluh Gila atau Bara Suwen. 

Pertunjukan ini bisa ditemui di dua desa yaitu Desa Liang, Kecamatan Salahatu, dan Desa Mamala, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah. Di Provinsi Maluku Utara, atraksi yang bernuansa mistis ini dapat dijumpai di beberapa daerah di kota Ternate dan sekitarnya.

Untuk memulai pertunjukan ini sang pawang membakar kemenyan di dalam tempurung kelapa sambil membaca mantra dalam "bahasa tanah" yang merupakan salah satu bahasa tradisional Maluku. Kemudian asap kemenyan diembuskan pada batang bambu yang akan digunakan. 

Jika menggunakan jahe, maka dikunyah terlebih dahulu oleh pawang sambil membacakan mantra lalu disemburkan ke bambu. Fungsi kemenyan atau jahe ini untuk memanggil roh para leluhur sehingga memberikan kekuatan mistis kepada bambu tersebut. 

Roh-roh inilah yang membuat batang bambu seakan-akan menggila atau terguncang-guncang dan semakin lama semakin kencang serta sulit untuk dikendalikan. Biasanya, dalam berbagai atraksi yang melibatkan hawa mistis, manusialah yang dirasuki oleh roh mistis tetapi dalam tarian ini roh mistis yang dipanggil dialihkan ke dalam bambu.

Ketika pawang membacakan mantra berulang-ulang, si pawang lantas berteriak “gila, gila, gila!” Atraksi bambu gila pun dimulai. Alunan musik mulai dimainkan ketika tujuh pria yang memegang bambu mulai merasakan guncangan bambu gila. Bambu terlihat bergerak sendiri ketika pawang mengembuskan asap dan menyemburkan jahe ke batang bambu. 

Para pria yang memeluk bambu mulai mengeluarkan tenaga mereka untuk mengendalikan kekuatan guncangan bambu. Ketika irama musik mulai dipercepat, bambu bertambah berat dan menari dengan kekuatan yang ada di dalamnya. Atraksi bambu gila berakhir dengan jatuh pingsannya para pemain di arena pertunjukan.

Hal yang unik dari pertunjukan ini, kekuatan mistis bambu gila tidak akan hilang begitu saja sebelum diberi makan api melalui kertas yang dibakar. Bambu yang digunakan merupakan bambu lokal. Namun, proses memilih dan memotong bambu tidak sembarangan, karena dibutuhkan perlakuan khusus. Pawang terlebih dahulu meminta izin dari roh yang menghuni hutan bambu tersebut.

Bambu kemudian dipotong dengan melakukan adat tradisional. Bambu dibersihkan dan dicuci dengan minyak kelapa kemudian dihiasi dengan kain pada setiap ujungnya. Dahulu, bambu langsung diambil dari Gunung Gamalama, gunung api di Ternate, Maluku Utara. 

Saat ini, tarian bambu gila dipelajari dan dimainkan di luar pulau Maluku. Tradisi tari bambu gila diyakini sudah lama dimulai sebelum agama Islam dan Kristen masuk ke kepulauan ini. Sampai sekarang tari berbau mistis ini hanya dipentaskan di beberapa desa kecil.

Melihat tarian ini merupakan pengalaman spiritual yang unik. Lantunan mantra dari pawang dan tabuhan tifa menciptakan pertunjukan yang tidak bisa Anda temukan di tempat lain di dunia. Apalagi jika Anda ikut menari dengan bambu gila, membuat pengalaman ini sulit untuk Anda lupakan. (K-4/Sarah)


---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Jumat, 11 Januari 2013 - 01:57:55 WIB
Kate Middleton Lebih Memilih Tren "Jadul"
Diposting Oleh : Administrator
Kategori: Gaya Hidup 



Komhukum (Jakarta) - Fenomena "Kate Effect" disebut sebagai meningkatkan penjualan lini baju para desainer yang karyanya dikenakan oleh Kate Middleton, istri pangeran William.

Namun, sebagian orang menyatakan, fenomena itu berlebihan karena perempuan 30 tahun itu cenderung memilih gaya yang sudah 'jadul' (jaman dulu) atau tidak tren lagi. Pemimpin brand High Street mengemukakan bahwa kebiasaan Duchess memilih desain musim lalu berarti orang-orang tidak bisa meniru gaya fesyen Kate karena sudah ketinggalan.

Yang lain berpendapat, para pengagum gaya busana Kate cenderung tidak meniru mentah-mentah. Desainer Rouland Mouret yang karyanya sudah dikenakan Duchess mengatakan, bisnis fesyen lebih sering meningkat berkat para bintang reality show televisi Amerika Serikat.

"Orang-orang yang suka gaya Kate bukanlah orang yang buru-buru meniru mentah-mentah gaunnya. Anda tidak akan melihat ratusan perempuan bergaya seperti dia. Jujur, kami lebih sering mendapat pesanan gaun yang dikenakan Kim Kardashian" kata dia pada Vogue seperti dikutip Telegraph.

Pakar fesyen menilai bahwa pilihan gaya Kate mulai berubah, dari high street menjadi high end. Pakaian dari toko favoritnya seperti Zara dan LK Bennett mulai digantikan oleh desain para desainer terkemuka seperti Alexander McQueen, Alice Temperley dan Stella McCartney.

Saat foto resmi pertunangan Kate dan William tersebar, gaun white crepe Reiss yang dikenakan Kate mulai dicari para perempuan. Andy Rogers, brand director di Reiss mengakui bahwa itu meningkatkan kepopuleran brandnya, namun gaun yang sama tidak laku keras karena stoknya sudah tidak ada mengingat itu model lama. (K-4/EIO)

0 komentar:

Posting Komentar